Aku menjadi Leak Bali

Bersyukur Allah masih melindungiku

Leak Bali. Siapa sangka aku pernah menjadi leak Bali. Ups!! hati-hati denganku kalau begitu. hihihi.

Sebelum aku bercerita panjang mengenai leak Bali, akan kuperjelas bagi kawan-kawan yang tidak paham apa itu Leak. Berdasarkan dari info wikipedia.org; dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusiabiasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup”.

Pwuiih.. cukup menyeramkan ya.. Jadi ceritanya disaat aku kecil sering berlibur di Bali, dengan berbagai alasan kami sekeluarga bisa terhitung sering ke Bali karena Ayahku punya rekan bisnis disana. Seperti biasa di Bali kami sekeluarga disambut baik oleh kawan-kawan Ayah. Kami menginap dihotel yang sudah direservasi sebelumnya, juga mengenjungi tempat-tempat wisata di Bali, mulai dari pantai Kuta, Sangeh.. dan sebagainya.
Pernah disuatu hari setelah menghabiskan waktu dan tenaga berkeliling, saya merasa lelah dan tertidur di mobil yang membawa kami pulang. Saat itu waktu sudah malam, tempat tujuan terakhir kami adalah sebuah hotel. Sepanjang perjalanan di mobil aku duduk di bangku belakang sendiri. Ibu dan Ayahku bersama dengan kedua kakakku dan Adikku yang saat itu masih balita. Saat itu aku sedang menggemari rambut panjang, dimasa-masa aku baru baligh yaitu kelas 6 SD. Rambutku panjang hitam terurai, lembut menutupi wajahku yang tertidur saat itu *begitu kata saksi mata melihatku yang tertidur.

Lalu sesampainya di hotel semua turun dari mobil, kecuali aku dan sopir yang tak lain adalah teman dari Ayahku. Aku ulangi, semua turun dari mobil, kecuali aku dan sopir. Nah..! kenapa aku tidak turun??? itulah kenapa. Mereka lupa denganku. Aku tertidur pulas di kursi paling belakang.

Bagaimana perasaanku? Sedih dilupakan? Iyalah. Hiihihi. tapi saat ini bukan itu yang mau aku ceritakan.

Berlanjut, karena mereka lupa, maka dibawalah aku hingga kerumah teman ayahku tadi, dan satu hal lagi kebetulan di Bali kondisi rumah dan garasi bangunannya berbeda. Jadi Mobil sudah sampai di parkir digarasi. Dan, teman Ayahku terkejut bukan kepalang, ada Leak di bangku belakang! Begitulah aku disebut saat itu. Aku dikira Leak Bali..!

Dia berjalan perlahan mengitari mobil di dalam garasi dan mencari senjata untuk perlindungan diri. Ia menemukan kayu, dan digenggamlah kayu itu dengan kuat.  Bersiap memukulkan kayu ke Leak yang dia lihat.

Aku yang masih tertidur pulas mulai bergerak, sehingga rambut yang sebelumnya menutupi wajah mulai terbuka. “Astaga..” begitu katanya. “Ternyata…”

Dia akhirnya bisa bernafas lega karena bukan leak yang dilihatnya *akupun sekarang bernafas lega, Tuhan masih menyelamatkanku dari pentungan kayu..wkwk.. Lalu dia bergegas kembali mengendarai mobil, menuju kembali ke hotel. Mengantarku pada kedua orangtuaku.

Setibanya dihotel, ternyata Ayah dan ibuku sudah di lobby hotel, sedang mencariku, bertanya ke semua pelayan hotel. Ternyata mereka mengira aku hilang di hotel. At least cukup mengobatiku ternyata kehilanganku disadari *bernafas lega, sambil mengusap muka.

Parah ya. hihi. aku dibangunin orangtuaku, di mobil. Dan tanpa berdosa aku berkata “sudah sampai ya ma?”

Pelukan dan ciuman bertubi-tubi menghampiri wajahku. hihihi…

iloveu my family:-)

8 thoughts on “Aku menjadi Leak Bali

    1. saat kejadian perasaanku tenang mbak, secara aku tidur.. tapi begitu diceritakan sama semuanya.. wuik jadi takut sendiri, gimana kalau aku bangun sendiri di garasi mobil tengah malam.. :-\

      Like

Leave a reply to Dewi Adikara Cancel reply