Sudah lama aku ingin berbagi informasi ini. Karena saya tahu seseorang yang memiliki kemampuan ini, bahkan beliau adalah Masternya.
Tepat di tanggal ini, tanggal 10 November diperingati sebagai hari nasional yaitu “hari Pahlawan”. Saya persembahkan tulisan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan terdahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia.
Menghargai jasa pahlawan, bukan berarti kita harus berperang. Namun, sebagai generasi penerus, kita perlu mengkritisi apa yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak perlu jauh-jauh berbicara soal politik, kebutuhan masyarakat untuk menuju sehat sangat diperjuangkan saat ini.
Seorang dosen FKH, juga sebagai Tokoh Guru Besar Univresitas Airlangga tahun 2007 hingga sekarang, yang telah bergerak bertahun-tahun mengamalkan ilmunya didunia kesehatan demi masyarakat disekitarnya. Beliau adalah Profesor DR. Raden Tatang Santanu Adikara, MS.,TOT AKP.

Mungkin bagi masyarakat awam tidak mengerti trackrecord beliau. Selama ini beliau memperjuangkan ilmu Akupunktur untuk masuk kedunia kesehatan di Indonesia.

Sehingga sekarang Akupunktur telah diakui keberadaannya untuk mendukung pengobatan medis. Akupunktur yang di tangani beliau merupakan pada hewan ternak, dengan tujuan untuk menghasilkan ternak yg berkualitas. Selain itu beliau juga memperdalam Akupunktur pada manusia. Dengan memahami tidak banyak orang yang berani pada jarum, maka beliau memperdalam inovasi metode yang lebih bersahabat, tanpa tusukan jarum yaitu Akupresur.
Metode ini adalah dengan cara menekan titik-titik meredian tertentu untuk menguatkan atau mengoptimalkan fungai organ dari subyek.
Di tahun 2003 beliau memperoleh Master Traner bidang Akupunktur dari Dirjen. Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Dep.Dik.Nas.
Seiring perkembangannya, banyak pengusaha yang membuat akupresser ini memiliki nilai jual dan telah menjamur di masyarakat, yaitu konsep penyedia jasa perawatan dan refleksi dengan berbagai bentuk bahkan juga tersedia di Mall.
Berikut titik-titik yang berada pada telapak kaki
foto dari sumber berikut.
Namun, sebenarnya Akupresser itu sendiri tidak sekedar untuk relaksasi. Akupresser menjadi terapi pengobatan, yang bisa beriringan dengan pengobatan medis, bahkan tanpa pengobatan medis. Seringkali, Akupresser didukung dengan pengobatan herbal, yaitu dengan bahan-bahan alami.
dari kiri; dr.Rasmono dari Bondowoso, Prof.DR.R.Tatang, Hj.Awi ketua Masjid Cheng hoo Surabaya
Memang, memiliki ilmu Akupresur tidak semudah mebalikkan telapak tangan, namun dengan kegigihan dan keikhlasan beliau, sehingga banyak hasil yang signifikan.
Pasien-pasien yang ditanganinya berangsur-angsur membaik, dengan diberikan pengetahuan untuk menjaga pola hidup dan pola makan.


Prof.DR.R.Tatang Santanu juga memberikan sebagian waktu aktivitasnya sebagai Instruktur Pengobatan Akupunktur dan bekam pada Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, di Surabaya.
Beliau juga memperoleh Penghargaan dari Presiden R.I., Satya Lancana karya Satya. Juga berbagai macam penghargaan lainnya yang telah diperoleh sebagai instruktur didunia kesehatan.
Beliau juga aktif menulis tentang Filosofi Akupunktur, Akupunktur dasar, Akupunktur pengobatan, Teknik Akupunktur kecantikan.
Menjadi terapis Akupresur tidaklah mudah, pasti diperlukan pembelajaran khusus, beliau membuka peluang dan kursus yang sangat terjangkau. Baik dari pemula atau yang sudah memiliki pengalaman memegang.
Bila ingin tahu lebih lanjut silahkan kontak saya, karena beliau adalah Pahlawan sejak masa kecil bagi saya.
Dad is my first Hero.
Salam buat para Ayah, Selamat hari Pahlawan 🙂
Dewi.
Artikel terkait dengan kecantikan, Layanan jasa Perawatan dan Akupresur.
Keren Mel Ayahmu.. gitu kok g prnh crita dr dlu, papaku smpt bljr acupressure jg… Btw, bisa jg ya tnyta utk hewan,baru tau.
LikeLike
hehhe… kadang ya ga kepikiran mau cerita:-D karena blog jadi bisa berbagi informasi.. kalau mau memperdalam ada kursusnya, ntar biasanya nunggu jumlah peserta:-)
LikeLike
Sampe lupa.. makasi ya udah dipuji.. Alhamdulillah:-)
LikeLike
Wahhhh,,diawal baca aku udah ngira klo beliau ini papamu, hayoo aku dapet hadiah apa krn udh berhasil nebak 😆. Trus kepikiran papaku yang lagi sakit leukimia, siapa tau cocok dgn akupuntur. Thanks infonya yaaaa 👏🏻
LikeLike
Hehehe… mmg kalau biasa nge blog tuh sdh pny feeling ya:-D iya insyaAllah semoga bisa say.. karena pada teorinya akupunktur memperkuat organ yang lemah..
LikeLike
Aaahhhh… sudah kuduga..
Iki pasti bapake penulis.. 😄
Dari awal munculnya foto beliau di blog ini.. kok ada sribit2 perwajahannya penulis.. dan nama belakang Adikara…
Ojok2 bolone dhewek iki.. hihihi….
Selamat Hari Pahlawan, ayah Melani…
Salam hormat dari kami semua… 😊
Salam takzim dari saya… Bapak ada buku panduan akupresur kah Mel? Biar bisa ikutan belajar… hehehe.
LikeLike
Alhamdulillah.. wajahku brarti serupa dengan beliau ya.. Terimakasih ucapannya, beliau hari ini mengajar di Bandung, insyaAllah salamnya saya sampaikan:-)
Ada panduannya, tapi buku tanpa sampul tak lengkap, dengan pengajarnya langsung. InsyaAllah dalam waktu dekat bila berminat saya adakan workshop;-)
LikeLike
Tertarik nih kapan ya ada pelatihannya mel ?
LikeLike
ntar aq info ya, biasanya ngumpulin jumlah peserta dulu:-)
LikeLike
Belajar akupuntur, menghafal sekiranya 360 titik titiknya itu gak gampang. Belum lagi mendalami berbagai keluhan dan memperkaya jam terbang. Ini termasuk terapi yg beresiko jika tdk dilakukan ahlinya, tapi sangat powerfull. Makanya terapist akupuntur cenderung mematok tarif tinggi, sebab ilmunya jg tinggi.
Mengkonversi teknik ini menjadi akupresur tidak membuatnya kehilangan kemampuan menyembuhkan, bahkan menjadi lebih mudah dipelajari serta diterapkan.
Sekarang sangat perlu mempelajari ilmu-ilmu terapan semacam ini. Saya tidak ingin mengatakan waktunya beralih dr tindakan medis, namun terapi seperti akupresur ini secara fakta memang memberikan kontribusi besar terhadap kesembuhan di banyak kasus. Tak jarang dokter justru mengkombinasikan kedua teknik, yaitu teknik terapi dan ilmu medis dalam menangani pasien.
Meski begitu gak sedikit dokter yg memandang sebelah mata jenis2 terapi semacam ini. Dianggap kuno dan kurang modern. Itu sebabnya sy salut pada Prof. R Tatang.
LikeLike
iya betul banget mas Awang. Semula kedokteran melihat ini menjadi kompetitif, tapi dengan kegiatan yang pernah dilalui beliau sebagai instruktur dan pengajar pada Diklat Terapi Komplementer dan alternatif pada Dokter dokter se-jawa timur Alhamdulillah membuahkan hasil baik, dan mulai dapat diterima sebagai partner yang saling melengkapi di medis Indonesia. Terimakasih untuk tanggapan positifnya:-)
LikeLiked by 1 person
Ayahmu keren ya mbak Dew, bisa therapi akupuntur. Therapi ini dilaksankan juga disini bagi ibu yang mau melahirkan..Trus sekarang masih buka praktek nggak mbak?
LikeLike
Terimakasih.. beliau masih dinas di unair. Klo praktek biasanya kerjasama sm klinik ato sesuai perjanjian person to person, jg buka kursus bagi yg mau belajar dg ngumpulin peserta dl..
LikeLike
Wah, semoga beliau sehat sehat selalu ya..menjadi berkat buat banyak orang 🙂 MOhon sampaikan salamku buat beliau ya mbak 🙂
LikeLike
Amin..amin yarobbal alamin.. Terimakasih ya doanya mbak Dewi *bighug.. Saya sampaikan salamnya mbak..
LikeLike
Terima kasih 🙂
LikeLike
sama-sama, mbak Dewi kan jg bergerak didunia medis kan ya, semoga lain kali bisa bekerja sama ya..
LikeLike
Aku dari kecil emang udah menaruh minat sama akupresur, ilmu yang menurutku keren bangetttttt… Habis nonton Geum Jan Di (drama korea historical gitu, kalo gak salah ttg akupuntur dan obat) aku semakin berminat dengan dunia kesehatan, eh akhirnya nyemplung juga.. Tp nggak di akupuntur 😀
Kalau ada buku panduan buat pemula tentang akupresur aku mau mbak 🙂
maunya sih belajar langsung tapi aku di kalimantan, jauh.
Titip salam buat ayahnya ya, semoga ilmunya menjadi ladang amal dan keberkahan.
LikeLike
Amiin.. yarobal alamin… nanti insyaAllah beliau mau buat vlog. Untuk perkembangannya nanti saya infokan ya.
LikeLike
mbk dewi… prof tatang buka praktek dimana? boleh minta infonya?
LikeLike
bisa hubungi di WA saya 087876144345
LikeLike