Apa yang membuat “Bullying” menjadi menarik untuk dibicarakan?
Apa yang harus kita lakukan bila menerima video yang mengandung Bullying?
Sebelumnya mari kita menyamakan persepsi arti dari kata “Bullying”. Berdasarkan dari Wikipedia, Bullying adalah sbb:
Penindasan (bahasa Inggris: Bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.[2][3]

Bila kita perhatikan jaman sekarang setiap orang semakin mudah mendapatkan informasi-informasi terkini dari gadget yang mereka miliki. Termasuk berita Bullying. Banyak peristiwa ini yang di dokumentasikan melalui video/camera lalu beredar di media sosial.
Alasan beredarnya video tersebut juga dengan beragam, misalkan alasan untuk memberi efek jera pada pelaku, karena wajah pelaku terekspose langsung ke media massa. Atau alasan lainnya agar menjadi pembelajaran tidak boleh meniru tindakan tersebut.
Lalu pertanyaannya sekarang adalah:
Apakah dengan mengedarkan video tersebut bisa mengurangi pelaku bullying? Atau jangan-jangan malah bisa menambah perilaku bullying, ataupun pelaku bullying?
Karena mereka dapat mengakses video tersebut dengan bebas, melihat contoh-contoh perilaku bullying yang beredar di media massa.
Maka bila kita menerima video yang berkaitan dengan Bullying ada baiknya memperhatikan tips berikut:
1. Mantapkan hati.
Maksudnya disini apakah kita bisa melihat video tersebut dengan kuat menahan emosi untuk marah, sedih bahkan menangis, atau trauma yang berkepanjangan. Terkadang kita mengedepankan penasaran untuk melihat, atau berpikir agar tidak ketinggalan berita yang sedang viral, sehingga memberanikan diri untuk menonoton video, ini terkadang yang dapat menimbulkan efek trauma berkepanjangan.
Melihat video, berbeda dengan membaca berita, karena indera penglihatan kita langsung merekam dan masuk ke otak. Oleh karena itu bila kita melihat sesuatu yang berefek trauma akan lebih panjang menempel pada ingatan kita.
Sehingga apabila mendapatkan video mengenai bullying, dan dirasa tidak dapat menahan emosi tersebut. Maka sebaiknya tidak perlu ditonton. Jika masih penasaran cukup cari artikel yang relevan dengan berita tersebut.
2. Share Video atau tidak.
Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya. Bila saja diri kita memutuskan tidak menonton, lalu buat apa kita share video tersebut. Seseorang yang cenderung reaktif, bisa dengan mudahnya menggeser atau memindahkan jempol untuk share video, namun hal ini bisa merugikan orang lain bila berdampak negatif bagi kehidupan orang lain. Bila pada keputusan sebelumnya anda bisa menonton video tersebut, ada baiknya anda menyaring dahulu apakah isi dari video tersebut layak untuk anda bagikan. Perlu anda ingat teman anda di media sosial memiliki daya tangkap atau pemahaman yang berbeda-beda.
3. Melaporkan pada pihak berwenang.
Isi suatu video yang bersifat bullying tentunya cenderung bersifat intimidasi terhadap orang lain dalam bentuk tertentu, hal ini sebenarnya sangat dianjurkan untuk dilaporkan pada pihak-pihak berwenang. Mungkin bila kita didunia nyata bisa menuju pos polisi terdekat, namun bagaimana bila ada pada dunia maya?
Berikut saya bagikan informasi cara melaporkan di 2 media sosial favorit teratas :
a. Facebook
Begini tampilan cara melaporkan di facebook.
Facebookpun memberikan saran agar masyarakat bisa memfilter dan melaporkan kiriman-kiriman yang demikian. Berikut salah satu tautan facebook dalam memandang foto atau video perilaku kekerasan pada anak.
b. instagram.
Instagram merupakan salah satu media favorit yang banyak digunakan masyarakat, selain itu instagram sangat mudah sekali untuk menggunggah video ataupun foto. Namun demikian, instagram juga mendukung pelayanan apabila terdapat video yang mengandung pelecehan atau berbau penindasan. Berikut tautannya untuk melaporkan.
Untuk laporan, anda nanti akan dibimbing untuk mengisi beberapa pertanyaan yang dapat melengkapi hasil laporan agar dapat segera ditindak lanjuti. Tampilannya adalah sebagai berikut:
Jadi jangan kawatir untuk melaporkan kiriman yang dirasa tidak layak atau berhubungan dengan bullying atau penindasan ya. Karena perilaku tersebut sangat tidak mengenakkan dan dapat meresahkan masyarakat.
Salam hangat,
Dewi Adikara.
wah nice info nih. tpi aku selalu gak berani lihat video bullying mbak hikz
LikeLike
Iya betul bgt mbak, dg kita menyadari diri kita jd ga perlu memaksa utk melihat. Terimakasih sdh main ke siniš
LikeLike