Kisah Nyata Raja dan Ratu MOS

Witing tresno jalaran soko kulino

“Hai Raja yang ada di pojokan kasur apa kabar?”

Tidak ada jawaban, hanya lirikan mata dan senyum tipis yang kudapatkan. Dia yang menjadi Raja di saat aku MOS SMU dan sekarang dia menjadi ayah dari anak-anakku.

MOS kepanjangan dari Masa Orientasi Siswa. Ditahun 2001 saat masuk sekolah baru, para siswa baru akan diberikan kesempatan untuk mengenal lingkungan sekolah barunya melalui kegiatan MOS. Kegiatan ini merupakan program dari sekolah yang dijalankan oleh kakak-kakak senior yang sudah tergabung disekolah tersebut. Pada masa saya kakak-kakak senior yang memiliki wewenang menjalankan kegiatan tersebut berada dalam wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah atau disingkat OSIS. Menjadi anggota OSIS juga tidak semudah mendaftar email, tetapi orang tersebut harus melalui proses penilaian dari pengurus OSIS serta harus memiliki bakat atau kelebihan tertentu.

Dalam kegiatan MOS yang berlangsung 1 minggu di sekolah, salah satu kisah cinta remaja dimulai dari pemilihan Raja dan Ratu MOS. Pemilihan beberapa kandidat calon raja dan ratu dengan cara mempresentasikan kemampuan diri didepan kelas, kemudian diantara mereka dipilih satu Raja dan satu Ratu. Saat itu Suamiku menjadi sang raja, dan aku menjadi ratu dalam satu kelas yang sama. Kami diharuskan duduk berdua, padahal siswa yang lain duduk masing-masing dengan sesama jenis. Hanya kami berdua yang duduk berlainan jenis kelamin. Pada saat itu tidak seperti jaman sekarang, duduk laki dan perempuan itu menjadi hal yang jarang terjadi. Menjadi sesuatu yang tidak biasa. Bisa menjadi bahan gurauan dibilang pacaran atau PDKT. Jadi kami berdua sangat malu.

Hanya pada saat pelajaran saja kami duduk berdua, begitu istirahat, buyar langsung kami pindah duduk. Begitu terus terjadi selama satu minggu. Apalagi saya tipe wanita yang tidak mau pacaran. Dari masa sekolah saya yang sebelumnya, banyak lelaki yang saya tolak, bahkan duduk bersebelahan saja saya tidak mau. Nah sekarang, bagaimana saya bisa konsentrasi, mau bicara malu, apalagi melihat wajahnya. Ternyata dia mengalami hal yang sama. Dia juga tidak biasa duduk dekat dengan wanita. kalau saya ingat saat itu, gestur tubuhnya terasa tidak nyaman. Lucu sekali.

Wajahnya dulu mirip sekali seperti anak saya yang pertama, hanya saja ini kemasan wanita. hehehe.. Stiker baju diatas adalah ikan Teri Krispi yang sangat laku dipasaran. Mau? klik Teri Krispi.

Kembali lagi ke MOS, segala tugas-tugas saya sebagai Ratu tak luput harus berdiskusi dengan sang Raja. Uuggh.. malunya bukan main, harus menatap matanya yang lentik. Setiap setelah saya ajak bicara pasti saya langsung memalingkan wajah menghindar, namun tetap mendengarkan apa yang dia katakan. Saat itu tidak ada rasa suka sedikitpun, yang ada hanya Malu, Malu dan Maul. eh Malu..hihihi. Lalu dihari berikutnya saya mulai bisa berbicara dengan layak seperti teman, dia juga mulai bisa membantu tugas-tugas saya. Bahkan dihari ketiga dia bagaikan Superhero yang menyelamatkan foto ID saya yang hilang. Foto ID untuk MOS saya hilang karena diambil oleh kakak senior saya laki-laki. Entah itu karena dia mau menggoda atau mau PDKT bagi saya itu hal yang biasa. Saya tidak greget ya, hihi.. karena saya tidak punya pikiran untuk pacaran, yang saya pikirkan selalu pelajaran dan mencapai prestasi yang baik untuk kedua orangtua saya.

Berapa hari akan usai MOS Sang Raja menjadi orang yang banyak bertanya ke saya. Seperti berangkat dan pulang sama siapa. Berlagak bagai orangtua yang kawatir dijalan kalau anaknya berangkat sendiri, dan ternyataujung-ujungnya ngajak bareng pulang pergi. Kalau sekarang kayak go-jek yang ada disetiap saat. Caranya halus banget, tidak membuat saya kawatir, tapi tetap saya tidak mau tawarannya bareng. Saya Jual mahal banget. hihihi.

MOS berlalu. Dia mulai bermain kerumah saya, padahal saya tidak pernah memberikan alamat, ternyata dia mencatat melihat di buku MOS disaat duduk sebangku. Alibinya kerumah juga bukan mau main, tapi mau pinjem buku. Pinternya Cari hati yang ternyata jadi Istrimu ini ya. hihihi. Sudah terpisah MOS, kami terpisah kelas. Namun dia tetap pantang menyerah mengunjungi kelas saya disetiap waktu, ada saja yang menjadi alasan. Terlebih kalau istirahat, mengajak saya ke kantin, makan siang bersama dengan teman-teman saya.

Dua minggu berlalu sejak kami bertemu di bangku Raja dan Ratu, disaat istirahat sekolah dia berkata, “nanti pulang sekolah tunggu aku dikelasmu ya?” lebih tepatnya menyuruhku. Dan feelingku sebagai wanita berkata, sepertinya dia mau ungkapkan cinta. Aduuuh.. perasaanku berkecamuk, aku harus jawab apa? aku tidak tahu dia. Disaat itupun aku teringat pesan mama, bahwa kalau menolak laki-laki jangan kasar, karena kasian kalau terluka hatinya. Apalagi seorang laki-laki yang sudah berani mengungkapkan cintanya, merupakan laki-laki yang berani. Karena dia berarti laki-laki yang  tidak menggantungkan perempuan atau hanya berhubungan tanpa status. Kau harus menghargai usahanya itu. Artikel terkait Hati-hati mengatakan putus.

“Tolak laki-laki yang menyatakan cinta dengan halus, dengan alasan yang tidak menyakiti hatinya mungkin seperti saya masih tidak mau pacaran, saya masih kecil, saya masih mau belajar. Karena dengan begitu dia tidak akan terlalu sakit karena ditolak. Apalagi ada laki-laki yang bisa sampai dendam, bahkan bisa melukai calonnya itu karena sakit hati”.

Itulah yang selalu menjadi alasanku selama ini. Disaat aku merasa tidak siap untuk berpacaran. Karena menurutku berpacaran itu tidak ada gunanya. Banyak yang bilang bisa sih jadi media mengenal lawan jenis. Tapi kalau saya sebagai wanita rasanya sih saya yang rugi ya. Bisa jadi saya yang wanita jadi medianya. Itu menurut saya.

Akhirnya datang Juga jam di pulang sekolah, dia benar-benar menyatakan cintanya. Well!! Maap banget.. Dengan alasan saya tidak tahu kamu, kamu juga tidak tahu saya. Tapi dia mampu berkata bahwa dia telah banyak mencari tahu tentangku. Sampai mengerti teman-temanku serta kebiasaanku dimasa SMP. Melihat kegigihannya dalam bernegosiasi menawarkan cintanya, mengungkapkan hasil pencariannya tentang saya. Saya jadi menilai ini orang siapa sih? kenapa begitu bisanya mencaritahu banyak tentang ku padahal belum kenal. Dan pada akhirnya saya memberikan kesempatan “aku ga tau kamu, jadi beri waktu saya untuk melihat kamu seperti apa, kamu bagaimana, baru saya bisa memberi jawaban” dia pun mau. Lalu dia bertanya, “berapa lama?”

“Tiga bulan” saya berkata dengan tegas.

Dia pun terkejut, “Haah.. tiga bulan???”

Saya langsung menjawab “Kalau memang kamu serius sama aku, ga papa kan menunggu jawabanku 3 bulan? Aku kan juga perlu tahu kamu”

Dia melipat dahinya dan dengan berani menjawab “iya aku serius, aku tunggu 3 bulan”

Fuiiihhh…. leganya. Rasanya hati seperti balon yang kempis dengan perlahan. Saya yakin bahwa kalau memang dia serius, maka dia tidak akan berpaling. Dan saya yakin orang tidak mungkin bertopeng selama 3 bulan (pura-pura baik), apalagi keseharian selalu bertemu disekolah, *kecuali aktor hebat ya. Keesokan harinya ia nampak biasa saja. Menyapaku, kadang tersenyum, kadang seperti tidak melihat kearahku namun nampak serius mengerjakan aktivitasnya.

Dan akhirnya kami dipertemukan di satu kegiatan ekstra yang sama, kami sama-sama suka Basket. Kegiatan ini berlangsung di sore hari, dan ini menjadi alasan bagi dia untuk menjemput dan mengantarku kerumah. Saya pun mulai memberanikan diri menerima ajakannya, agar dia bertemu dengan mama. Dengan begitu saya bisa minta saran dan nasehat dari mama. Saya pun minta ijin mama. Perlahan saya mulai mengetahui dirinya, pribadinya dengan teman-teman. Dia berbeda.

Apa ini yang dikatakan Witing tresno jalaran soko kulino. Istilah bahasa jawa yang artinya “Cinta tumbuh karena terbiasa”. Tapi hati saya masih menutupi itu semua. Dilema. Dia terlihat setia, tidak macam-macam sama wanita. Menurutku itu nilai tertinggi. Walaupun dia “bandel” tapi dia tidak suka ramah (rajin menjamah) pada wanita. Waktu berjalan. Dia cuek. Tidak romantis. Ini makin membuat aku penasaran. Padahal dia punya barisan mantan. Tapi dari sikapnya yang cuek, membuat perasaan saya tenang. Entah apa itu, sampai sekarangpun saya tidak bisa menjelaskan. Dan dia melindungi saya. Walaupun saya tidak tahu, dia menjaga saya. Semua sifat-sifat itu saya liat konsisten menempel pada dirinya. Pernah saya dengar dari temannya, dia usil sama teman wanita tapi menurut saya masih dalam tahap wajar dengan teman.

Dan pada puncaknya, seorang guru PPL (guru magang sementara) berkata pada saya, “dia serius loh sama kamu, aku ga mau jadi comblang, tapi jangan sampai kamu nyesel kehilangan dia”. Mendengar itu kenapa saya menjadi was was?? Rasa suka sepertinya mulai menjalar ke aliran darahku, bergetar menemui jantungku. Melihat wajahnya menjadi tambah Malu.

Bagaimana saya bisa memulai pembicaraan cinta yang sudah sebulan berlalu. Waktu berjalan, cuma bisa pasrah, melihat dia dekat dengan wanita, hati ini menjadi sesak. Ada apa ini? Lalu disaat dia mendatangi kelasku mengapa terasa ada angin segar? Setiap hari dia lakukan. Sampai teman-teman lakiku menggoda kami, dan teman-teman laki yang menyukaiku sinis melihat kehadirannya. Itu situasi yang membingungkan. Sehari dia tidak hadir ke kelasku, hati ini bertanya “kenapa”.  Kaki ini langsung mencari jejaknya, dia ada. Sedang bermain dengan teman-temannya, tapi pertanyaan terus menggangguku “kenapa hari ini kamu tidak mengunjungiku?”

Selepas sekolah. Mama menjadi tempatku bercerita, segala masukan dan larangan saya terima. Sehingga pada akhirnya saya memutuskan untuk menjawab pertanyaan cintanya. Dan dengan persetujuan mamaku, oh mama.. terimakasih saya dibekali pengetahuan dan larangan-larangan. Pada akhirnya di acara panggung sekolah, memperingati 17 Agustus, dia dan kelompok bandnya memainkan lagu berjudul “Maha Dewi” dari Padi. Dia katakan secara empat mata, bahwa lagu itu ditujukan padaku”.

LUMER.. hati ini.. wahai wanita.. hati-hati ya disaat lumer kayak gini harus tetep cari “Sang Logika” ya.. jadi supaya tidak dimanfaatkan laki-laki. Apalagi sekarang banyak orang-orang yang tidak tanggung jawab. Sang Logika bisa menjadi tebengmu untuk menjaga “harga dirimu”.

Karena sang Logika menggiringku untuk membawanya ke Mama, maka sepulang sekolah aku diantarnya, lalu kebingunganku juga kusampaikan ke mama. Dan ternyata jadilah aku jawab “iya”. Dia senang bukan kepalang. Dan dari awal aku melibatkan saran-saran mamaku untuk menjalin hubungan ini. Keterbukaan dengan orangtua sangat penting disaat kau menjalin hubungan dengan lawan jenis. Bisa Ibu atau Ayahmu. Karena beliau akan membimbingmu menjadi pribadi yang baik, memiliki hubungan percintaan yang berkualitas, memiliki norma dan yang terpenting mengingat norma-norma itu.

Mungkin tidak mudah orangtua menerima anak wanitanya kedalam hubungan percintaan dengan lelaki, tapi terkadang suatu larangan yang keras, mampu menumbuhkan perbuatan yang tersembunyi. Seperti menjalin hubungan backstreet, atau pacaran sembunyi-tanpa orangtua tahu. Bahkan adapula wanita yang dibodohi backstreet dari teman-temannya. Apa yang dimau? Berhati-hatilah, karena bagaimanapun ia masih orang lain yang tidak berada dalam ikatan pernikahan. Kata mama “maling pasti lebih pintar” jadi maksudnya disaat pacaran hati-hati kegiatan yang cenderung mengarah ke ramah tamah (ra-jin menja-mah ta-ngan sa-mah tambah lainnya). Pasti tidak ngaku, seperti maling tidak ngaku tapi dia lebih pinter nyembunyiinnya.

Norma-norma perlu banget dikuatkan. Norma agama, norma ke orangtua, norma adat. Semuanya. Ffuiih… Semua akan indah pada waktunya. Bagi yang berpacaran, tidak perlu terburu-buru. Buat saja cerita cintamu dengan indah dalam batas-batas kewajaran. Bayangkan kau akan bercerita tentang masa indahmu dengan anak dan cucumu.

Lalu dilamar sang mantan Raja.

Alhamdulillah semua berlangsung dengan cerita cinta sang Raja dan Ratu. Yang pada akhirnya di tahun 2013 kami dipertemukan di Akad Pernikahan.

Menjadi pasangan perkawinan itu tidak mudah lo. Nantikan tipsnya mengenai Menikmati menjadi pasangan dalam Perkawinan.

Salam Logika,

Dewi

9 thoughts on “Kisah Nyata Raja dan Ratu MOS

  1. Ecie..baru ini lho tau kisah lengkapnya.. dari temen jadi demen..
    Btw setuju bgt sama prinsip mending diijinin pacaran drpd pacaran di belakang yaa.. prnh dgr ada tmn yg di dpn ortunya anak manis tp di blkg nakal bgt,suka nyuruh tmn2nya bohong demi dia. Iih..nggak bgt kan ya.. moga2 anak2 qta nggak gtu yaa..

    Like

Leave a comment